Serba-serbi kuliah S2 di China (Part 1)

Serba-serbi kuliah S2 di China (Part 1)

Halo sobat Nihao Nanjing. Gimana nih kabarnya di akhir tahun? Apakah masih sibuk atau sudah menikmati waktu liburnya? 😎 Semoga semua enjoy ya. Kali ini aku mau berbagi pengalaman nuansa akademik S2 di China. Penasaran? Yuk langsung saja check it out!

Disclaimer: semua adalah pengalaman pribadi. Kalau sobat ada pengalaman unik dan berbeda jangan lupa sharing di kolom komentar. Because sharing is caring, so why not? 😉

Bagi sobat yang belum kenal, aku saat ini sedang menempuh studi di jurusan Master of Nutrition and Food Hygiene, School of Public Health, Nanjing Medical University, Nanjing, Jiangsu, China. So far sekarang sudah di semester 3 (tahun ke-2). Alhamdulillah 🥹. Jurusan ini memiliki program akademik master a.k.a research-based program (di kampus NMU disebut Academic Master) selama 3 tahun. Jadi, pengalaman yang aku share berdasar pada research-based progam. Hal ini mungkin akan berbeda jika sobat mengambil program course-based atau professional master.

Seperti yang sudah pernah aku share di tulisan sebelumnya, di China sobat, kebanyakan program master ditempuh selama 3 tahun. Namun, ada pula jurusan yang hanya memakan waktu 2 tahun. Biasanya jurusan ini berbasis pada kelas (course-based) atau program singkat seperti part time.

Bagiku, pengalaman studi research-based master program di China sangat luar biasa (sungguh, rencana Allah adalah yang terbaik, Masya Allah 🌺). Banyak sekali pengalaman dan tantangan baru yang belum pernah dilalui sebelumnya. So, pengalaman berikut adalah beberapa dari sekian banyak proses yang ditempuh sejauh ini.

Supervisor berperan besar selama studi

Feng Qing Laoshi and team
Fatqiatul Wulandari Nanjing 2024

Jika sobat mengambil program reserach-based, peran supervisor sangat krusial. Bisa dibilang, hidupmu ada di tangan supervisor dan beliaulah yang akan menentukan arah studi🙂. Sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di kampus, hal pertama yang aku lakukan selain mengurus administrasi sekolah adalah menghubungi supervisor untuk bertemu dan berkenalan. Saat itu, ingat sekali hari Rabu, aku diminta datang mengikuti progress meeting report bersama teman-teman satu lab untuk berkenalan dan mendengarkan progres penelitian mereka. Langsung gas pusing kepala. Belum juga sekolah resmi dimulai 😂.

Dalam program research based, satu supervisor biasanya hanya membawahi sekitar 10-15 mahasiswa, master atau PhD. Mahasiswa berperan dalam melaksanakan projek beliau. Sehingga perlu diketahui juga nih, dosen di luar negeri itu tugasnya mengajar, menghadiri pertemuan ilmiah, memastikan projek mendapat pendanaan, dll. Nah, mahasiswa lah yang mengerjakan projek beliau. Disini, supervisor membimbing dan monitoring mahasiswanya dan memastikan semua berjalan lancar. Supervisorku saat ini mengampu 1 mahasiswa PhD internasional, 1 mahasiswa master internasional (aku), dan 8 mahasiswa master Chinese. Seiring berjalannya waktu, supervisor berperan dalam banyak hal, mulai dari topik penelitian, timeline, meeting, membantu kita menyelesaikan semua administrasi sekolah, dll. So, disini wajib sekali kita bersikap baik terhadap supervisor dan berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.

Wajib ke study room/lab setiap hari

Apakah sebagai mahasiswa research-based wajib ke study room atau setiap hari? Jawabannya adalah tergantung dengan poin pertama, bos kita (supervisor)😎. Pengalamanku, aku sangat bersyukur mendapatkan supervisor yang mewajibkan mahasiswanya datang ke study room setiap hari, mirip dengan hari kerja hehe. Karna aku sendiri tidak suka bekerja hanya di dorm. Memerlukan ruangan yang memacu bekerja dengan serius. Aku biasanya berangkat jam 8 dan pulang pukul setengah 5. Sudah seperti bekerja bukan 😂? Baik ada kelas maupun tidak, wajib datang ke study room ya. Aku sudah pernah share sebelumnya kalau mahasiswa S2 dan S3 di kampus memiliki study room masing-masing (Intip kehidupan belajar di kampus China (Part 1) – 你好南京 Nihao Nanjing). Sebenarnya ini bukan peraturan tertulis dari sekolah atau supervisor, tapi semacam budaya kerja sebagai mahasiswa dengan basic akademik. Karna kita dituntut untuk menghasilkan penelitian yang bagus, jadi harus kerja keras. Ruang supervisor dan study room mahasiswa pun juga dibuat dekat. Supervisorku bisa sewaktu-waktu datang ke study room untuk mengecek apakah kita datang dan bekerja 😉. Demi kelancaran studi, jika kita ada urusan lain harus izin dahulu kepada beliau karna jika sewaktu-waktu beliau membutuhkan kita, supervisor tahu kita sedang ada tugas lain. Begitulah kira-kira supervisorku sobat. Semua akan berjalan aman jika kita menjalin komunikasi yang baik dengan supervisor.

Tidak semua supervisor seperti ini. Ada juga yang membebaskan mahasiswanya untuk tidak datang ke study room setiap hari atau hanya saat meeting saja. Jika melihat mahasiswa lokal Chinese, jangan ditanya lagi. Mereka paling betah berlama-lama di study room sampai malam. Tidak perlu disuruh 😂. Jadi kamu tim yang mana? Suka dengan jadwal yang rutin seperti datang ke study room setiap hari atau memilih kerja sewaktu-waktu?

Meeting, diskusi, dan presentasi paper menjadi rutinitas

Progress report
Fatqiatul Wulandari Nanjing 2024

Sebagai mahasiswa research-based, kita dituntut untuk selalu memiliki progress. Itulah sebabnya supervisorku mewajibkan kita datang setiap hari ke kampus. Memastikan kita benar-benar bekerja 😂. But that’s great! Kembali lagi dengan poin pertama, jadwal meeting progress dan diskusi sesuai dengan perintah atasan. Bisa setiap saat, setiap bebeerapa hari sekali, setiap minggu sekali, dan lain sebagainya. Kita sebagai pasukan wajib ikut perintah komandan.

Yang baru aku dapatkan disini sebagai mahasiswa research-based adalah rutinitas presentasi paper internasional. Hal ini dimaksudkan untuk menambah insight sesuai dengan topik penelitian masing-masing. Tidak hanya bagi yang presentasi, tetapi juga untuk supervisor dan teman-teman lain juga agar mendapatkan insight. Presentasi paper bukan hal yang mudah loh 😯. Bagaimana kita menyajikan sebuah paper agar pendengar menjadi paham dengan alur penelitian ditambah lagi penyajiannya menjadi ppt yang mudah dipahami membutuhkan kerja keras dan pengalaman. Tapi hal ini sangat worth it. Semakin banyak kita membaca paper, semakin luas pengetahuan kita tentang research.

Semua jenis sidang dibuat terbuka

Mid-term evaluation
Fatqiatul Wulandari Nanjing 2024

Tidak ada kata tertutup di kampusku sobat. Baik sidang proposal, mid-term evaluation, sidang akhir semuanya dibuat terbuka dan siapapun bisa join. Asal ruangannya juga muat ya😂. Ini sangat challenging karna kita menghadapi banyak pendengar secara langsung. Namun, hal ini juga sangat positive loh. Lagi-lagi, mahasiswa atau guru yang lain bisa mendapatkan insight atau ide-ide baru dari hasil penelitian satu sama lain. Pokoknya, apapun yang bisa menambah insight penelitian boleh dihadiri oleh siapapun. Aku sih tim yang setuju dibuat terbuka seperti ini. Dengan begitu, kita bisa berbagi pengalaman penelitian dan tahu masukan-masukan atau pertanyaan para expert (penguji).

Biasanya dalam satu lab, jika ada salah satu atau beberapa yang mengikuti ujian/sidang, supervisorku meminta lain juga turut mendengarkan. Sebagai bentuk support dan menambah insight.

So basicly, nuansa research di kampus sangat kental dan serius. Tidak hanya untuk guru, tetapi mahasiswanya juga ditutut menghasilkan penelitian dan tulisan yang berkualitas. Next aku bakal sharing seputar kiblat akademik China, publikasi paper, thesis, dll di part selanjutnya. Bai bai 拜拜

Jadi bagaimana nih? Mau coba kuliah research-based di China?
🏫💻📑🔬🧪🧫🥼

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *