
你准备好了吗?
Sumber: dokumen pribadi penulis
Hai-hai, kali ini aku bakal sharing tipis-tipis persiapan keberangkatan studi bagi kamu yang ingin berkuliah di China. Tulisan ini aku buat ketika transit di Bandara Changi, Singapore. Next, bakal aku share juga ya keseruanku ngapain aja ketika transit 21 jam disini.
Sebelum berangkat studi ke negeri orang, tentu akan banyak persiapan yang perlu diperhatikan, utamanya menyangkut keperluan hidup dan kebiasaan negara tujuan. Sebelum keberangkatan, pastikan hal-hal essesnsial berikut dipersiapkan dengan baik, diantaranya:
– Wechat, superapp dari China. Download aplikasi Wechat ini wajib sekali ya temen-temen karena sarana komunikasi harian di China menggunakan aplikasi ini, kalau di Indonesia Whatsapp. Namun, Wechat sangat banyak fitur yang diberikan dengan penyimpanan memori yang besar di storage hp kamu. Kesulitan di awal ketika proses instalasi aplikasi ini adalah terkendala scan qr code masuk untuk registrasi. Karena sistem Wechat yang ketat sekuritasnya, aplikasi mewajibkan pengguna baru untuk scan qr code yang hanya dibisa dilakukan oleh pengguna lain yang sudah memiliki Wechat. Karena di Indonesia aplikasi ini tidak familiar, maka kamu wajib mencari teman yang sudah punya akun (bisa yang sudah berasal dari China atau di Indonesia, atau di negara yang lain). Durasi scan qr code ini juga sangat cepat expired yaitu dalam 5 menit saja, sehingga kalau tidak segera discan akan lekas hangus. Memiliki akun Wechat adalah langkah yang tepat untuk memulai menjelajahi dan berkoneksi dengan teman-teman kita yang berada di China. Aplikasi ini nantinya sangat multifungsi ya ketika sudah mulai hidup di China hehe. Jadi wajib hukumnya mempunyai Wechat.
– Aplikasi lain yang bisa diunduh tanpa menggunakan VPN seperti Taobao (aplikasi shoping online), Pleco (aplikasi translate Bahasa Mandarin, VPN yang ingin digunakan di China, Alipay semacam OVO kalau di Indonesia, Baidu map dll. Tidak masalah jika ingin diunduh ketika sudah di China tetapi wajib menggunakan VPN ya karena China menerapkan sistem internet yang sangat ketat dan tidak bisa memuka platform sosial media kita sehari-hari (Seperti Whatsapp, Google, Instagram, Facebook, dll) tanpa menggunakan VPN.
– Rekening Bank. Saya sarankan bagi kalian yang mendapatkan beasiswa CGS untuk membuka rekening Bank of China (BoC) telebih dahulu di Indonesia. Kenapa? Karena di China sendiri, bank ini sangat banyak peminat dan membutuhkan waktu kurang lebih 4 minggu untuk mendapatkan kartu debit/kreditnya. Sehingga, jika kamu ingin menarik uang untuk sementara bisa menggunakan kartu dari bank ini. Seperti info yang saya dapat dari teman kampus di NMU, kampus ini memiliki mesin ATM bekerja sama dengan BoC sehingga untuk menarik uang sementara tidak perlu jauh-jauh. Oh iya ada juga kampus yang bekerja sama dengan ICBC ya, so pastikan dulu mana yang ada di kampus kalian.
– Renminbi (RMB) Cash. Setibanya di China, ada banyak hal yang harus kita urus seperti MCU, resident permit, dll. Paling tidak kamu menyiapkan uang sebesar 10 juta rupiah untuk biaya awal hidup di China sebelum uang beasiswa turun. Aku menukar uang dalam bentuk renminbi dari indo sekitar 6,3 juta atau setara dengan 3000 rmb. Sisanya, aku simpan di rekening BoC dalam bentuk CNY dan IDR. Aku tidak mengambil uang cash dalam jumlah banyak karna untuk keseharian di di China sudah cashless, jadi aku simpan untuk nanti di transfer ke rekening bank yang dibuka di China.
– Jangan membawa banyak barang ya, karena di China bisa membeli barang-barang dengan harga yang murah. Oh iya, China juga memiliki 4 musim sehingga kamu juga ngga perlu banyak bawa barang musim dingin misalkan dari Indonesia, selain harganya mahal, pakaian musim dingin dari Indo belum tentu sesuai dengan standar kota kamu nanti yang ada di China. Aku termasuk tipe yang tidak suka menumpuk barang terlalu banyak dan sebisa mungkin menerapkan 5R, so aku hanya membawa 2 koper bagasi (Ukuran 28 dan 24) dan dua tas untuk di kabin pesawat. Setelahnya kamu bisa membeli barang-barang dengan harga terjangkau di China. Mau tahu secara lengkap barang-barang apa yang bisa dibawa atau disarankan untuk tidak dibawa, referensiku adalah dari webiste PPIT (Tips Bagi Pelajar yang akan Berangkat Belajar di China – PPI Tiongkok)
– Cari tahu teman Indo yang ada di kampus kalian. Buat mahasiswa Indo yang kuliah di luar negeri, dimanapun itu, sangat penting rasanya untuk mencari teman-teman Indonesia di awal masuk. Kenapa? Kita bisa meminta bantuan utamanya perihal apa-apa aja yang perlu dilakukan di kampus dan negara tujuan. Saat itu, saya menemukan teman Indo dari organisasi mahasiswa internsional kampus (International Student Association/ISA) dan ada teman Indo yang juga menjadi pengurus. So, jangan malu buat reach out dan tanya-tanya sebelum datang ke China ya. Hal ini membantu kita buat tahu gimana sih gambaran awal persipan hidup di negara lain berdasarkan info akurat dari yang sudah tinggal di negara itu. Selanjutnya, koneksi mahasiswa Indo ini juga pasti banyak membantu ketika kita sudah sampai di kampus. Kalau pun misal memang tidak ada mahasiswa Indo, kita bisa mencari tahu mahasiswa internasional atau organisasi mahasiswa internasional disana. Selain itu, langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencari tahu teman Indo satu kampus adalah dengan bertanya ke Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPI), kalau di China ada Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Tiongkok (PPIT), lebih spesifik lagi ada PPIT Cabang. Kalau di kampus Nanjing, Provinsi Jiangsu, China semisal, kita bisa tanya dengan DM instagram PPIT Nanjing dan meminta bantuan untuk memasukkan kita dalam satu grup di Wechat. Selanjutnya, bisa deh kita cari tahu mahasiswa satu kampus yang ada disana.
So, gimana nih persiapan kalian ke China? Jangan lupa cari sumber info sebanyak-banyak ya untuk perjalanan ke luar negeri, tidak hanya ke China, tapi juga negara lain. Good luck on your next jurney 🙂
王莉香


