Halo sobat Nihao Nanjing dimanapun berada. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Kembali lagi bersamaku dengan cerita dari negeri Tirai Bambu. Kali ini aku akan lanjut dengan pelajaran kehidupan yang bisa dipetik hikmah dari kehidupan warga Tiongkok. Sebelumnya aku sudah menulis di Life Lesson 1 dan 2 loh. Jangan lupa mampir juga ke postingannya ya.
China dalah Negara yang Aman
Setelah tinggal di China hampir 4 semester, aku mempelajari satu hal yang menurutku sangat berkesan. Apa itu sobat Nihao? Nah sebelum lanjut lebih dalam, aku terlebih dahulu ingin membagikan pandanganku mengenai hal ini ketika tinggal di Indonesia.
Tinggal di tanah kelahiran adalah zona aman dan nyamannya manusia. Seperti aku yang lahir dan besar di Indonesia, budaya gotong royong, ramah, dan suka menyapa adalah ciri khas warga nusantara yang tidak akan ditemukan di luar negeri. Meskipun demikian, banyaknya sumber daya manusia (SDM) yang rendah menjadikan banyak tempat di Indonesia masih rawan akan kejahatan. Terkhusus di kota-kota besar. Berbagai kasus kriminal dengan motif dan kreatifitas yang beragam dapat dilihat setiap hari di televisi atau media sosial. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa kejahatan bisa terjadi dimana saja, desa atau kota, baik di dalam atau di luar negeri.
Aku menghabiskan masa kecil hingga SMA di kota yang bisa dikatakan damai dan jauh dari hiruk pikuk kriminal, yaitu Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kemudian kota Surabaya menjadi destinasiku selanjutnya untuk menyelesaikan kuliah S1 dan bekerja. Enam tahun sudah episode hidupku dilewati di Kota Pahlawan. Kota penuh kenangan dan pengalaman yang mendewasakan mindset. Sebagai orang desa yang tinggal di kota, memang, terasa sekali perbedaannya. Kemacetan, panas terik, polusi, dan lain-lain. Banyaknya perantau dari berbagai daerah yang tinggal di kota besar juga membuat kondisi lingkungan menjadi heterogen. Individualisme pun bisa dibilang tinggi karna notabene mereka bekerja dari pagi hingga malam. Selain itu, dari sisi keamanan, ku akui tinggal di kota besar di Indonesia mewajibkanku untuk selalu ekstra hati-hati. Perasaan was-was itu selalu ada ketika pulang naik motor sendiri diatas jam 10 malam, meski tempat itu dekat dari kos. Faktanya, kejahatan bisa terjadi karna ada kesempatan, tidak mengenal siang atau malam. Beberapa pengalaman kurang mengenakkan sempat terjadi. Namun alhamdulillah, semua itu menjadi pelajaran berharga yang tak terlupakan hingga saat ini. Semua murni pengalaman pribadiku ya sobat. Akan tetapi, meski dengan hiruk pikuk dan panasnya Surabaya, bagiku, kota pahlawan begitu berarti dan akan tetap menjadi tujuan bernostalgia kenangan indah yang kulalui bersama sahabat dan orang yang kucintai suatu saat nanti.
Berbeda halnya dengan di China sobat. Jika kalian ragu untuk memilih China sebagai tempat belajar atau bekerja karna faktor keamanan, itu sangat wajar. Aku pun berpikir hal serupa sebelum berangkat ke China. Akan tetapi, kuatnya tekad untuk menuntut ilmu mengalahkan rasa khawatir itu. Mengapa mindset ini banyak dimiliki oleh orang Indonesia? Seperti yang sudah berulang kali kusampaikan di post-post sebelumnya, tidak banyak informasi dari China yang sampai ke Indonesia dikarenakan perbedaan jaringan telekomunikasi yang digunakan oleh dua negara (Indonesia menggunakan produk dari Google sedangkan China menggunakan browser dan sosial media miliki negaranya). Jadi sangatlah wajar jika sobat Nihao tidak banyak terpapar info dari Tiongkok. Belum lagi info-info yang viral seputar China kebanyakan adalah info negatif, membuat banyak orang semakin me-underestimate negara ini.
Tahukah sobat bahwa China ternyata adalah negara yang sangat aman? Jika kalian bertanya kepada teman-teman yang berkuliah atau bekerja disini, pasti mereka akan setuju. Aku bahkan tidak pernah merasa khawatir berjalan sendirian di malam hari. Sempat pula ke stasiun kereta api menaiki sepeda pada tengah malam. Rasanya seperti masih sore, bedanya hanya sendikit orang yang berlalu lalang. Intinya, aku tidak pernah merasa khawatir dimanapun dan kapanpun ketika aku tinggal di China. Sejauh yang aku ketahui, negara ini memiliki banyak sekali CCTV di berbagai sudut kota. Polisi senantiasa berpatroli dan menjaga ketertiban lingkungan dengan baik. Paling bisa diandalkan lah pokoknya polisi China sobat. Disamping itu, aturan dan hukum di China juga sangat tegas . Mampu memberikan efek jera kepada siapapun yang melanggar tata tertib.
Contoh yang biasa aku temukan baik secara lansung atau di media sosial adalah banyak yang menaruh barang seenaknya di berbagai tempat. Jika sudah demikian, tidak ada yang berani menyentuh bahkan mengambil benda tersebut. Sebut saja koper, tas, payung, atau bahkan jika dokumen identitas diri tertinggal di suatu tempat, kamu bisa melapor dengan mudah ke polisi terdekat.
Selain faktor keamanan dari luar, faktor internal juga berpengaruh terhadap keamanan negara Tiongkok. Menurut pandanganku, orang China tergolong sebagai sumber daya manusia (SDM) yang maju dan unggul. Mereka sadar dan mengerti bagaimana memanusiakan manusia dan tidak mengganggu kenyamanan satu sama lain sebagai warga negara. Mereka cenderung menghindari melakukan hal-hal yang tidak menguntungkan diri sendiri, terlebih jika berurusan dengan orang lain. Sangat individualis lah pokoknya, mind your own business. Semua orang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing sehingga tidak ada waktu berurusan dengan orang lain, khususnya orang yang tidak dikenal. Bukan berarti mereka tidak saling menolong ya sobat. Orang dewasa bahkan anak-anak kecil China juga memiliki kesadaran tinggi jika mereka menemukan benda berharga yang terjatuh atau lupa dibawa oleh pemiliknya. Mereka dengan sigap akan memberikan barang tersebut ke pihak kepolisian atau satpam terdekat. Orang China punya kesadaran penuh untuk tidak mengambil barang yang bukan hak mereka. So sangat aman lah pokoknya.
Jadi, gimana nih sobat Nihao, apakah kamu tertarik untuk berkunjung atau belajar di Negeri Tirai Bambu?



