Nihao sobat semua. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga hari-hari kalian berjalan dengan baik ya. Masih lanjut nih dengan cerita studi S2 di China. Ternyata banyak juga ya yang bisa diceritakan 😯. Memang, masa-masa sekolah selalu menyimpan banyak cerita menarik. Bagaimana kelanjutannya? Yuk simak langsung di bawah.
Post-graduate tidak sama dengan S1
Kalau sobat ingin berkuliah S2, pastikan benar-benar tahu tujuan kalian untuk melanjutkan studi ya. Ditata betul-betul niatnya. Apakah lanjut kuliah master hanya untuk mendapat gelar, ingin menjadi akademisi/peneliti, agar tidak jobless 🥲, dll. Menurutku, melanjutkan studi master memerlukan persiapan yang matang. Sobat harus betul-betul siap secara fisik dan mental. Sabar, tekun, ulet dan pantang menyerah wajib disiapkan agar proses studi berjalan dengan baik nantinya.
Berkuliah S2 di China salah satunya. Jika sobat mengambil program master di negeri panda, pastikan mental kerja keras itu mulai dan sudah tertanam dalam diri ya. Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya di part 1, meskipun supervisor memegang peranan yang sangat besar selama studi dan menentukan arah penelitian kita, tetapi bukan berarti segala sesuatu harus menunggu perintah beliau ya. Sekolah S2 menuntut kita untuk proaktif dan memiliki inisiatif untuk mengerjakan sesuatu. Supervisor disini bertugas sebagi pengawas utama dan pembimbing hasil kinerja kita. Komunikasi antar mahasiswa dan supervisor menjadi kunci untuk menumbuhkan kepercayaan satu sama lain. Kita juga dituntut untuk selalu memiliki progress dari projek yang kita kerjakan. Jangan segan atau sungkan untuk menghubungi supervisor jika ada hal yang ingin ditanyakaan atau terkait perizinan. Pihak sekolah disini mempercayakan proses studi kita kepada supervisor utama sebab supervisor lah yang mengetahui seratus persen bagaimana progres kita. Sekolah akan menilai kita dari sisi kepatuhan terhadap aturan, hasil keseluruhan sidang, dll. Supervisorku juga selalu memberikan nasihat kepada mahasiswa tahun pertama perihal ini. Sebagai mahasiswa S2, kita harus lebih bekerja keras dibandingkan saat S1.
Selain itu, waktu libur mahasiswa S2 tidak sama dengan mahasiswa S1 ya. Kok bisa 😯? Masih kembali ke poin “supervisor is everything”, di kampusku mahasiswa S2 dan S3 selalu mendapatkan jatah libur yang sedikit ketika libur semester 😂. Jika mahasiswa S1 sudah libur, kami belum libur. Jika mahasiswa S1 belum masuk, kami harus sudah masuk lebih dulu. Lagi-lagi, jadwal tergantung pada kebijakan supervisor 😎. Biasanya, rerata kami diberikan waktu 2 minggu untuk libur semester, kecuali memang ada izin untuk melakukan studi di luar kampus dalam rangka pengambilan data. So, persiapkan lah dirimu sobat untuk bekerja lebih serius dan semangat dalam setiap prosesnya. Oh iya, pengalamanku disini berbasis pada research-based ya. Mungkin akan berbeda jika mengambil program lain.
Mahasiswa tidak sibuk dengan administrasi

Fatqiatul Wulandari, Nanjing 2025
Salah satu yang aku senang ketika kuliah di China adalah, kita benar-benar fokus mengerjakan projek penelitian, tidak ribet dengan urusan administrasi. Jika kita membutuhkan surat, tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama. Biasanya aku hanya meminta tanda tangan supervisor dan menemui wakil dekan untuk meminta stempel. Begitu pula dengan administrasi thesis. Sekolahku memiliki sistem online yang merekap semua riwayat proposal, sidang progress, hasil komen para expert, dan lain sebagainya yang tersambung dengan supervisor dan international school.
Aku ambil contoh proses sidang progress penelitian (mid-term evaluation). Biasanya mahasiswa yang akan mengikuti ujian hanya diminta untuk menyerahkan hasil print progress penelitian sejumlah dengan expert/dosen penguji (progress disini mirip dengan thesis sederhana yang diprint biasa dan kami menggunakana printer di lab) dan formulir nilai penguji untuk diberikan tanda tangan. Selebihnya, aku wajib mengisi hasil progress penelitian melalui sistem dan meminta approval kepada pihak-pihak terkait. Sedangkan urusan siapa expert/dosen penguji, udangan, jadwal, dan lokasi sidang sudah ditentukan oleh sekolah. Jadi disini kita memiliki banyak waktu mempersiapkan diri menghadapi sidang.
Begitu juga supevisorku kawan. Disini mahasiswa tidak memiliki akses untuk booking ruang diskusi. Alhasil, supervisor lah yang selalu booking tempat dan waktu untuk setiap meeting. So, disini kita benar-benar professional dalam menjalankan peran akademik di sekolah. Memerlukan peran berbagai pihak agar semua berjalan lancar dan hasil studi yang maksimal. Dan yang sangat penting lagi, semua pihak berperan dalam kelancaran studi mahasiswa agar lulus tepat waktu.
Saling membantu rekan satu lab

Fatqiatul Wulandari, Nanjing 2024

Fatqiatul Wulandari, Nanjing 2024
Hal menarik lain yang aku pelajari dari kuliah S2 di China adalah kita wajib membantu rekan satu lab. Dalam hal ini bisa jadi dalam bentuk projek dengan satu tema besar atau hal lain. Disini, karna topik penelitianku tidak sama dengan mahasiswa Chinese, otomatis aku wajib mengerjakan sendiri. Tetapi aku bisa mengambil contoh jika ada senior yang akan sidang akhir (thesis defense). Biasanya, mahasiswa junior akan membantu dalam mempersiapkan berbagai administrasi dan keperluan sidang sesuai dengan arahan supervisor 😯. Mereka diminta membantu mencetak formulir yang dibutuhkan, mempersiapkan ruangan, layar proyektor, menyiapkan air minum, dll. Mengapa demikian? Pastinya sebgai mahasiswa akhir yang akan melaksanakan thesis defense sudah banyak disibukkan dengan pengisian pendaftaran ujian melalui sistem sekolah, persiapan presentasi, PPT, dll dan dituntut untuk melaksanakan sidang semaksimal mungkin, fokus dengan hasil penelitian yang akan diujikan. Alhasil, hal yang cukup simpel seperti menata ruangan bukan menjadi beban mahasiswa yang akan sidang, tetapi dibantu oleh rekan-rekan junior satu lab. Menurutku, hal ini sangat positif. Kerjasama satu tim dibawah bimbingan supervisor yang sama sangat dibutuhkan demi kelancaran studi.
So, bagaimana menurutmu sobat? Apakah kamu tertarik untuk kuliah S2 di negeri tirai bambu? Banyak sekali hal yang berbeda dengan kebiasaan kuliah di Indonesia yang menurutku patut untuk dibagikan. Mulai dari hal kecil, sampai besar ternyata membawa dampak yang signifikan loh. 😎🥰 Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya.


