大家好 sobat Nihao Nanjing. Bagaiamana hari-hari kalian? Semoga selalu dalam keadaan baik dan lancar ya. Kali ini, aku bakal lanjutin sharing tentang budaya belajar di China Part 3. Ternyata masih banyak loh yang menarik buat dipelajari dari budaya belajar di negerinya panda ini. Buat yang belum baca Part 1 dan 2 bisa cek di post sebelumnya ya. Yuk dari pada penasaran, langsung aja check this out!
Memang ada kuliah di hari Minggu?

Apakah kalian pernah mendapatkan kuliah di hari Minggu? Sepertinya hal ini tidak umum ditemui di Indonesia ya. Sejauh pengalamanku kuliah S1 sebelumnya, belum pernah mendapatkan kuliah wajib di hari Minggu (kecuali pembelajaran online secara daring selama pandemi Covid-19). Kalau kalian ada pengalaman kuliah wajib di hari Minggu, boleh share di kolom komentar ya 😊.
Sama seperti di Indonesia, China menerapkan hari perkuliahan setiap Senin sampai Jumat, libur pada hari Sabtu dan Minggu. Hal ini juga berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan termasuk TK, SD, SMP, dan SMA di China. Tentu selama minggu-minggu perkuliahan akan ada yang namanya hari libur nasional (Tunggu sharing spesial tentang hari libur di China ya 🤫). Durasi hari libur nasional di China bervariasi. Ada yang 3 hari, satu minggu, bahkan bisa lebih. Jika hari libur nasional masuk pada hari kerja (weekdays), tentu kita akan meninggalkan beberapa kelas pada hari libur tersebut. Oleh karena itu, hari atau kelas yang terlewat itulah yang wajib diganti pada hari Minggu, bukan pada weekdays. Mengapa? Pada hari biasa, tentu jadwal sudah tersusun rapi dan seluruh tenaga pengajar (Laoshi) menyepakati kelas tersebut, sehingga kita tidak bisa mengganggu kelas yang sudah terjadwal. Alternatifnya adalah mengganti kelas pada hari Minggu. Lalu, bagaimana dengan hari Sabtu? Hari Sabtu spesial untuk istirahat karna kita tidak mungkin untuk melaksanakan perkuliahan selama 7 hari berturut-turut sehingga hanya mengambil hari Minggu saja. hari Minggu yang diambil bisa satu pekan atau lebih sesuai dengan kelas yang tertinggal. Biasanya, setiap ada kelas pengganti di hari Minggu seperti ini, pihak sekolah akan mengumumkan lebih lanjut agar tidak terlewat. Dengan demikian, di akhir semester tidak ada penumpukan kelas pengganti. Selain itu, kita ada waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian semester.
Jam kelas dan Laoshi yang disiplin

Budaya kerja keras di China memang sudah mendarah daging bagi masyarakat lokal. Termasuk dalam urusan kelas dan perkuliahan, mereka biasa memanfaatkan waktu dengan baik. Sejauh pengalamanku selama kuliah 2 semester ini, dosen (Laoshi) selalu datang tepat waktu. Biasanya banyak dosen yang datang minimal 15 menit sebelum kelas di mulai untuk mempersiapkan materi dan layar proyektor. Jika Laoshi datang terlambat, beliau akan konfirmasi terlebih dahulu di grup kelas atau perwakilan kelas dan mereka selalu meminta maaf jika datang kelas terlambat. Hal ini juga tidak sering dilakukan oleh Laoshi, hanya memang jika ada hal-hal mendesak saja. Sama seperti Laoshi, mahasiswa lokal China rata-rata juga datang tepat waktu. Berbeda dengan mahasiswa internasional, bisa diakui kalau kita banyak yang tidak disiplin waktu, membuat Laoshi menunggu kita untuk memulai kelas. Hal ini salah satu yang menjadi pembeda antara mahasiswa asing dan mahasiswa lokal 😭😑.
Selanjutnya, jika kelas telah selesai sebelum jam yang ditentukan, hal ini berbeda sikap antara satu Laoshi dan Laoshi yang lain. Ada yang bisa meninggalkan kelas terlebih dahulu setelah materi selesai, ada yang wajib menutup kelas sesuai dengan jam kelas yang ditentukan. Beberapa Laoshi mengatakan bahwa jika kelas diakhiri lebih cepat, mereka akan mendapatkan peringatan dari sekolah. Alhasil, jika materi selesai terlebih dahulu, mahasiswa tidak diperkenankan keluar dari kelas sampai bel berbunyi. Sekolah bisa memantau ini melalui CCTV kelas. Beberapa Laoshi lain mengatakan bahwa kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berdiskusi atau tanya jawab di kelas. Salah satu karakter orang China, mereka tegas dan tidak segan untuk memberi peringatan kepada siapapun jika memang dianggap menyimpang dari aturan 😎.
Bagaimana dosen kelas internasional di China?

Bagi kalian yang kuliah di China mengambil program internasional bahasa Inggris, tentu Laoshi di kampus China juga menggunakan bahasa Inggris untuk mengajar. Di China, Bahasa Inggris bukan menjadi bahasa pertama atau kedua (first atau second language) mereka. Sehingga banyak dosen di China yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang bisa dikatakan tidak fasih (fluent) dan cenderung kental dengan logat bahasa Mandarin. Jadi, pintar-pintar dari kalian juga untuk memahami apa yang disampaikan ya. Namun, banyak juga kok yang sangat fasih berbahasa Inggris. Biasanya, Laoshi yang fasih bahasa Inggris memiliki background akademik dari luar negeri. Jangan khawatir ya buat temen-temen yang mengambil kelas internasional atau S2 di China. Laoshi disini baik-baik dan sangat terbuka untuk diajak berdiskusi.
Jeda istirahat setiap jam kelas
Salah satu kebiasaan favoritku ketika perkuliahan di kelas adalah adanya jeda 10 menit pada setiap jam kelas. Di China, jam kelas dimulai pada pukul 08:00 CST (China Standard Time), selesai hingga makan siang pukul 12:00. Jam makan siang diberikan jeda waktu 2 jam kemudian kelas kambali dimulai pukul 14:00 hingga 17:00. Satu jam kelas diberikan waktu selama 50 menit. Setiap 50 menit selesai, kita diberikan jeda waktu istirahat 10 menit. Biasanya, dosen akan menampilkan video-video hiburan selama break istirahat ini. Kamu juga bisa memanfaatkan 10 menit waktu istirahat ini untuk melakukan hal-hal positif seperti peregangan tubuh, jalan-jalan, mencuci muka, melihat pemandangan hijau, membeli minum, dll. Menurutku, hal ini sangat positif diterapkan untuk menjaga fokus, menghindari kantuk, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi stress selama kuliah di kelas. Jika kita tidak fokus menangkap materi di kelas, tentu otak kita tidak bisa menyerap ilmu dengan baik bukan?
Bagaimana nih sobat Nihao Nanjing? Apakah beberapa kebiasaan belajar diatas bisa diterapkan di Indonesia? Kamu bisa memberikan pendapatmu di kolom komentar ya. See you next time. 下一次见,拜拜🤗.


