Intip budaya belajar di kampus China (Part 2)

Intip budaya belajar di kampus China (Part 2)

Hai, balik lagi di Nihao Nanjing! Berbagi pengalaman seru seputar kehidupan kuliah di Negeri Tirai Bambu. Kali ini lanjut dengan budaya belajar di kampus China Part 2. Yuk kepoin gimana serunya menjadi mahasiswa internasinal (留学生/liuxuesheng) di China.

  • Kuliah di China harus bisa bahasa Mandarin?
Sumber: doc pribadi

Apakah kuliah di China harus bisa bahasa Mandarin? Jawabannya adalah tidak, tergantung dengan program atau jurusan yang kamu ambil ya sobat. Jika kamu mengambil master atau PhD di China dan kampus menyediakan kelas internasional, kamu akan belajar sepenuhnya dengan Bahasa Inggris bersama supervisor (导师/daoshi) yang juga bisa berbahasa Inggris. Namun, jika kamu mengambil program S2 atau S3 dengan pengantar bahasa Mandarin, tentu kamu wajib menyiapkan sertifikat kemampuan bahasa Manadarin (HSK/汉语水平考试/Hanyu Shuiping Kaoshi) dengan standar yang ditetapkan oleh kampus masing-masing. Bagi kamu yang ingin mengambil program undergraduate/S1 di China, ada 2 opsi juga nih tergantung jurusan. Sependek pengetahuan dan informasi yang aku dapat, jika kampus menyediakan program S1 internasional, maka kamu bisa melampirkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS, dsb saat pendaftaran. Contohnya adalah di kampusku Nanjing Medical University yang membuka kelas kedokteran internasional MBBS (Bachelor of Medicine & Bachelor of Surgery). Tetapi, karna jurusan kedokteran pasti akan ada internship di hospital dengan pasien orang-orang China, maka mahasiswa MBBS disini akan menerima mata kuliah bahasa Mandarin dan Medical Chinese. Mereka juga wajib lulus tes minimal HSK 4 sebelum internship 😮. Wah harus belajar lebih giat lagi nih 🫡. Namun, kebanyakan jurusan S1 di China menyediakan kelas dengan pengantar bahasa Mandarin sehingga kamu bisa bergabung dengan mahasiswa lokal. Jadi jika kamu ingin kuliah di China, pastikan betul jurusan yang diambi sesuai dengan tujuanmu dan teliti dalam membaca informasi ya 😉.

Namun, ada catatan penting nih bagi kamu yang akan kuliah di China, terutama dengan pengantar Bahasa Inggris. Berdasarkan pengalamanku, belajar Bahasa Mandarin sebelum berangkat ke China itu sangat penting. Minimal kalau kamu sudah mengetahui Basic Chinese, hidupmu akan sedikit lebih mudah 😁, meskipun teknologi semakin canggih dan bisa membantumu menerjemahkan bahasa. Kebanyakan orang lokal di China tidak pandai berbahasa Inggris dan semua aspek kehidupan disini penuh dengan 汉字 (Hanzi/karakter dalam bahasa Mandarin). Jadi, demi mengurangi beban hidupmu karna harus bolak-balik buka hp untuk translate, disarankan sekali untuk belajar bahasa Mandarin selama kuliah disini 🥰.

  • Di kampus sampai malam hari? Memang aman?
Sumber: doc pribadi

Seperti yang aku tulis di post sebelumnya Part 1 (Intip kehidupan belajar di kampus China (Part 1) – 你好南京 Nihao Nanjing (assalamualaikumnanjing.my.id)), kebanyakan mahasiswa yang kuliah di China mereka akan tinggal di dalam kampus. Menurutku, sistem keamanan di China sudah bagus. Di dalam kampus saja, kamu akan menjumpai banyak sekali cctv (belum lagi di luar kampus😐) dan jangan coba-coba untuk melanggar aturan sekolah ya. Setiap sudut sekolah yang jarang sekali dikunjungi pun bisa ditemukan cctv. Kampus juga memiliki banyak sekuriti (保安) yang berjaga 24 jam. Sistem di kampus juga sudah banyak menerapkan face scan untuk memasuki wilayah kampus, jadi tidak bisa sembarang orang bisa masuk ke area ini. Terutama di gerbang utama sekolah, jika kamu mahasiswa atau orang luar kampus dan tidak memiliki urusan yang jelas, maka kamu tidak diperbolehkan masuk ke kampus. Wah ketat sekali ya 😯. Jadi secara otomatis, jika kamu ingin berada di kampus sampai malam hari atau bahkan bermalam di kampus, dipastikan aman-aman aja kok. Mahasiswa lokal juga suka belajar di kampus sampai malam hari.

  • School ID card dan face scan serbaguna
Perpustakaan NMU.
Sumber: doc pribadi

Hal pertama yang wajib kamu lakukan ketika kamu mulai berkuliah di China adalah, pastikan school ID card kamu berfungsi dengan baik untuk mengakses segala yang kamu butuhkan. Begitu juga dengan face scan. Di kampusku terutama, school ID card bisa digunakan untuk mengakses banyak hal, seperti masuk ke dalam dorm, masuk ke study room, masuk ke lab, masuk dari gerbang sekolah, dan lain-lain. Kamu juga bisa meggunakan school ID card untuk melakukan pembayaran di dalam kampus. Untuk pembayaran, bisa top up melalui aplikasi sekolah yang ada di WeChat. Beberapa lokasi juga menyediakan face scan untuk akses masuk kedalamnya, contohnya ke perpustakaan, gerbang utama, dll. Sama seperti school ID card pada umumnya, school ID card di China adalah kartu ATM bank lokal yang berafiliasi dengan kampus. Kamu bisa menghubungi pihak sekolah bagaimana cara mengaktifkannya. Pastikan kamu menyimpan school ID card dengan baik dan jangan sampai rusak atau hilang 😉.

  • Anti mager? Gimana sih kebiasaan olahraga mahasiswa di China?

Topik ini adalah favoritku 🥰. Yap, olahraga. Di China, kebiasaan olahraga sudah menjadi hal yang lumrah. Bisa dibilang fisik orang-orang China itu sangat kuat. Olahraga bukan lagi hiburan, atau mengisi waktu luang, tetapi kebutuhan. Disini tidak ada istilah mager sepertinya 😂. Spirit orang China untuk olahraga sangat tinggi. Mereka selalu menyempatkan berolahraga setiap hari paling tidak satu jam. Angka harapan hidup disini juga tinggi dan angka lansia meningkat setiap tahun. Di kampus, kamu pasti akan menjumpai gymnasium dan lapangan olahraga dengan berbagai fasilitas. Mulai dari lapangan sepakbola, jogging track, tennis court, lapangan voli, lapangan basket, badminton court, yoga court, tempat gym, ping-pong, dance, dan masih banyak lagi. Mahasiswa lokal juga kebanyakan sangat rajin berolahraga loh 😭😍. Entah itu untuk hobi, professional, atau sekadar beraktifitas fisik sehari-hari. Jangan heran kamu akan menjumpai jogging track penuh dengan mahasiswa yang berolahraga di malam hari. Mahasiswa S1 di China juga wajib mengambil mata kuliah olahraga dari semester 1 sampai 6, meskipun dengan angka kredit yang sangat kecil. Olahraga yang diambil pun juga sesuai dengan minat masing-masing (Kenapa di Indonesia tidak ada yang seperti ini ya untuk mengurangi kemageran😭?).

Contoh saja jogging. Setiap malam, lapangan sepak bola dan jogging track tidak pernah sepi dari mahasiswa yang berolahraga, terutama di musim semi dan musim gugur (biasanya mahasiswa lebih suka olahraga indoor ketika musim dingin dan musim panas). Sampai lampu lapangan dimatikan pun, masih saja ada yang datang untuk jogging. Tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak dan ramai. Kamu bisa menemui berbagai jenis mahasiswa yang suka jogging. Ada yang sangat siap dengan baju dan sepatu jogging, ada yang masih pakai sendal, ada yang masih pakai baju kuliah dan bawa tas sambil lari-lari, ada yang tidur sejenak di lapangan, yang kurus, yang gemuk, tidak peduli kondisi mereka seperti apa tetap mereka akan jogging. Padahal setiap hari paling tidak rerata jalan kaki orang-orang di China adalah 6000 langkah. Kalau ditelusuri, ternyata budaya olahraga ini tidak ujug-ujug ada loh. Dari kecil mereka sudah dibiasakan berolahraga. Mulai dari SD, SMP, SMA, hinga kuliah, olahraga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di China. Setiap tahun, seluruh jenjang pendidikan (SD sampai kuliah) mengadakan “Sanhaobei”, sejenis festival olahraga tahunan sekolah. Siswa akan berlomba mengikuti kegiatan ini sehingga mereka rutin berolahraga. Tidak hanya yang muda ya, orang-orang tua disini juga sangat suka beraktifitas fisik. Jogging, taici (太极拳·), atau senam di malam hari (sering melihat para Ayi (Bibi) yang senam di tempat umum pada malam hari 🥰, dan mereka sangat aktif).

Inilah salah satu yang aku suka dari mahasiswa di China. Selain mereka pekerja keras dan belajar giat, mereka tahu bagaimana memanagemen waktu dengan baik. Jika sudah masuk waktu istirahat dan makan, maka mereka akan serentak makan dan tidak ada yang megundur-undur jam makan. Mereka juga sadar bahwa menjaga tubuh yang fit sangat penting untuk menunjang aktifitas belajar mereka. Oleh karena itu, mereka rutin berolahraga walaupun sekadar jogging. Wah keren ya, kebiasaan yang patut dicontoh nih agar tubuh kita tetap sehat dan maksimal dalam menjalankan aktifitas🤗.

Mana nih kebiasaan belajar favoritmu yang ingin juga diterapkan di Indonesia? Nantikan tulisan selanjutnya di tema yang sama “Budaya Belajar di Kampus China”. Bai bai 拜拜。

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *